Bolehkah Bergonta-Ganti Alat Kontrasepsi?

Bolehkah Bergonta-Ganti Alat Kontrasepsi?

Bagikan :


Kontrasepsi adalah alat, obat atau metode yang dilakukan untuk mencegah kehamilan. Alat kontrasepsi bekerja dengan cara mencegah pertemuan sel telur dan sperma, menekan produksi sel telur, dan mencegah sel yang telah dibuahi menempel di rahim. Beberapa alat kontrasepsi yang populer antara pil KB, KB suntik, dan IUD. Lalu, bolehkah seseorang bergonta-ganti alat kontrasepsi?

Amankah bergonta-ganti alat kontrasepsi?

Beragam metode kontrasepsi membuat banyak orang memilih-milih metode kontrasepsi sesuai kebutuhan. Masing-masing alat kontrasepsi juga memiliki efek samping untuk tubuh. Hal ini kemudian menimbulkan pertanyaan, apakah aman bagi seseorang untuk berganti-ganti alat kontrasepsi.

Dilansir dari Healthline, pada dasarnya berganti-ganti alat kontrasepsi relatif aman, mudah dan berisiko rendah. Namun sebaiknya, Anda berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum berganti alat kontrasepsi. Dokter akan menanyakan alasan yang mendorong pergantian alat kontrasepsi. Apakah Anda mengalami kesulitan dan merasa terganggu dengan efek samping dari penggunaan alat kontrasepsi yang sedang digunakan.

Meskipun mudah dilakukan, namun berganti alat kontrasepsi tidak bisa dilakukan sembarangan. Jeda antara metode KB yang lama dengan yang baru dianjurkan tidak memiliki jarak waktu yang terlalu lama untuk mencegah terjadinya kehamilan yang tidak direncanakan. Penggunaan KB saat ini dengan cepat mengembalikan kesuburan saat Anda berhenti KB sehingga dianjurkan untuk tidak ada jeda saat pergantian metode KB.

Hal-hal yang perlu dipertimbangkan saat akan ganti kontrasepsi

Seperti halnya metode atau tindakan medis lainnya, alat kontrasepsi memiliki efek samping yang mungkin tidak cocok dengan tubuh Anda. Beberapa kondisi yang membuat Anda sebaiknya berganti alat kontrasepsi di antaranya:

1. Kemudahan penggunaan

Saat berganti alat kontrasepsi, Anda perlu mempertimbangkan kemudahan, risiko dan efek samping dari penggunaan alat kontrasepsi. Jika Anda sering kesulitan mematuhi jadwal pil KB dan suntik, Anda dapat beralih ke alat kontrasepsi IUD dan kondom yang tidak memiliki jadwal mengikat. Begitu juga jika Anda tidak ingin menggunakan metode penghalang saat melakukan hubungan seksual, Anda bisa menggunakan kontrasepsi pil KB atau suntik.

2. Perubahan berat badan

Pada dasarnya, alat kontrasepsi tidak berpengaruh pada penambahan berat badan. Namun beberapa pengguna kontrasepsi hormonal seperti suntik dan pil KB umumnya mengalami kenaikan berat badan. Apabila Anda ingin menghindari efek samping tersebut, maka tak ada salahnya untuk mengganti metode kontrasepsi yang sedang digunakan dengan metode kontrasepsi non hormonal.

3. Masalah kesehatan lainnya

Beberapa penggunaan alat kontrasepsi dapat menyebabkan perdarahan ringan. Sebenarnya hal ini termasuk efek samping yang wajar akibat perubahan hormon. Namun apabila pendarahan terus berlanjut, dokter mungkin akan menganjurkan Anda untuk mengubah dosis pil KB yang dikonsumsi atau mengganti alat kontrasepsi yang sedang digunakan.

Efek samping pergantian alat kontrasepsi

Pergantian alat kontrasepsi umumnya minim efek samping, namun beberapa perempuan mengalami beberapa efek samping ketika alat kontrasepsi berganti ke pil KB. Efek samping tersebut antara lain sakit kepala, mual, pendarahan dan nyeri payudara. Biasanya efek samping ini hanya berlangsung sementara, namun jika efek samping terus berlanjut hingga beberapa bulan sebaiknya segera konsultasikan ke dokter.

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Sabtu, 15 April 2023 | 18:01